5 Jenis Tempe lezat Yang Dijual Di Indonesia
5 Jenis Tempe lezat Yang Dijual Di Indonesia – Camilan Nusantara
Indonesia merupakan salah satu negara dengan produsen tempe terbesar di dunia, dan juga menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Hampir sebanyak 50 persen dari konsumsi kedelai di Indonesia, dilakukan dalam memproduksi tempe.
Hal tersebut terjadi karena tempe memiliki beragam jenis khasiat dan kandungan gizi. Misalnya saja tempe pernah diklaim berpontensi melawan radikal bebas, yang kemudian para konsumen tempe dapat menghambat proses penuaan dan mencegah terjadinya penyakit degeneratif, seperti aterosklerosis, jantung koroner, diabetes mellitus, kanker, dan lain sebagainya. Varian tempe saat ini ada banyak jenisnya di pasaran, berikut 4 jenis tepe yang biasa di jual dipasaran indonesia.
1. Tempe Kedelai
Tempe kedalai merupakan tempe yang paling banyak diprosuksi di indonesia, bahkan sudah dibuat di jepang dan belanda. Tempe ini terbuat dari bahan dasar kacang kedelai yang difermentasikan dengan jamur Rhizopus oligosporus. Secara umum tempe berwarna putih karena merekatkan biji-biji kedelai, sehingga tempe mempunyai tekstur yang padat. Komponen-komponen kedelai yang difermentasi, membuat tempe memiliki rasa dan aroma yang khas.
Kandungan 100gr tempe kedelai : Protein 20,8 gram, lemak 8,8 gram, serat 1,4 gram, kalsium 155 miligram, fosfor 326 miligram, zat besi 4 miligram, vitamin B1 0,19 miligram, karoten 34 mikrogram.
2. Tempe Gembus
Tempe gembus merupakan jenis tempe yang terbuat dari ampas tahu, yaitu sisa proses sari kedelai yang akan dijadikan tahu. Cita rasa tempe ini gurih, aromanya menyengat, dan teksturnya lebih empuk dari tempe lainnya. Tempe gembus juga salah satu makanan jenis tempe yang populer di masyarakat setelah tempe kedelai. Biasanya, tempe gembus akan diolah menjadi tempe goreng, tumis, atau bahkan disajikan dalam sayur lodeh.
Kandungan 100gr tempe gambus : Protein 12,95 gram, lemak 6,8 gram, karbohidrat 11,05 gram, serat 4,2 gram.
3. Tempe Benguk
Tempe benguk merupakan salah satu tempe yang dipopulerkan oleh kota Yogyakarta. Tempe ini terbuat dari biji benguk yang berasal dari buah sejenis kacang koro, masih satu rumpun dengan kacang kapri dan kacang buncis. Biji benguk seukuran kelereng tapi lonjong dan agak pipih, berwarna abu-abu hingga kehitaman. Biji benguk mengandung racun asam sianida, namun kandungan racun ini mudah dihilangkan dengan cara direndam air bersih selama 1-2 hari sehingga biji benguk akan bersih dari racun. Berbeda dengan jenis tempe sebelumnya, tempe benguk memiliki rasa yang gurih dengan teksturnya yang cenderung lebih keras.
Kandungan 100gr tempe benguk: Kalori 141 Kkal, protein 10,2 gram, lemak 1,3 gram, karbohidrat 23,2 gram, kalsium 42 miligram, fosfor 15 miligram, zat besi 2,6 miligram.
4. Tempe Lamtoro
Ternyata, kacang lamtoro juga bisa menjadi bahan dasar untuk tempe. Salah satu kota yang mempopulerkan tempe lamtoro ini adalah Wonogiri. Tempe ini terbuat dari biji tanaman lamtoro. Dan segi rasa tempe lamtoro ini hamper mirip dengan tempe kedelai, hanya saja tempe lamtoro ini sedikit berlemak dan teksturnya yang agak lembek.
Kandungan 100gr tempe lamtoro: Kalori 142 Kkal, protein 11 gram, lemak 2,5 gram, karbohidrat 20,4 gram, kalsium 42 miligram, fosfor 15 miligram, zat besi 2,6 miligram.
5. Tempe Kecipir
Tempe ini terbuat dari kecipir (kacang belimbing, kacang botol, jaat, kelongkang). Kecipir adalah tanaman polong yang tumbuh merambat yang berasal dari Indonesia bagian timur. Pengolahan biji kecipir menjadi tempe tidak berebda dengan pengolahan biji kedelai. Hanya saja Karena karateristik biji kecipir yang lebih keras, membutuhkan waktu lebih lama untuk merebusnya-kurang lebih 30 menit atau sampai empuk.
Kandungan 100gr tempe kecipir : Kalori 405 Kkal, protein 32,80 gra, lemak 17 gram, karbohidrat 36,50 gram.
Baca Juga :
Komentar
Posting Komentar