Bahaya Gorengan Yang Disebabkan Oleh Minyak Yang Jarang Diganti
Bahaya Gorengan Yang Disebabkan Oleh Minyak Yang Jarang Diganti – Camilan Nusantara
Gorengan, seberapa sering seseorang menyantap cemilan yang merakyat ini. Hampir semua tempat menjual produk olahan yang satu ini. Mulai dari pinggir jalan hingga restoran besar yang menyajikan berbagai jenis hidangan mewah bintang 5. Makanan ini sudah melekat di hati banyak masyarakat Indonesia, karena selain harganya yang relative murah gorengan juga memiliki rasa yang gurih dan enak.
Ada banyak jenis gorengan yang dijual, seperti tempe goreng, tahu goreng, pisang goreng, lumpia goreng, ubi goreng, cireng, dan masih banyak lagi. Sudah dipastikan semua masyarakat pasti pernah mencoba dan merasakan bahwa camilan ini memang sangat lezat sebagai pengganjal perut, atau hanya sebagai hidangan pembuka sebelum makan. Namun demikian, ternyata gorengan memiliki banyak dampak yang berbahaya bagi kesehatan tubuh jika dikonsumsi secara terus menerus. Apa saja bahaya mengkonsumsi gorengan bagi kesehatan tubuh? Bahaya gorengan dapat kita kategorikan berdasarkan berbagai aspek :
- Bahaya yang ditimbulkan dari minyak goreng yang jarang diganti
- Tempat berjualan yang kotor
- Kertas pembungkus gorengannya
- Penggunaan garam dan vetsin
- Penggunaan bahan dan bumbu
Ini dia salah satu penyebab camilan gorengan tidak sehat dan berbahaya bagi kesehatan tubuh. Selain tidak mengetahui kualitas minyak goreng yang digunakan, terkadang para penjual camilan gorengan ini juga tidak pernah mengganti minyak goreng yang digunakan. Sehingga mereka menggunakan minyak goreng bekas yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Keadaan ini membuat minyak goreng akan mengendap dan membentuk lemak trans yang sangat berbahaya. Bahayanya antara lain :
- Kadar kolestrol tinggi. Kolestrol yang terdapat pada minyak goreng bekas akan menjadi lebih tinggi sebagai akibat dari pengendapan yang terjadi pada minyak goreng. Minyak goreng bekas yang sudah dipakai berulang – ulang akan membentuk lemak trans yang dapat meningkatkan kolestrol.
- Dapat memicu penyakit jantung. Serangan jantung dan penyakit jantung terjadi sebagai akibat dari tingkat kolestrol tinggi yang terdapat pada tubuh jika mengkonsumsi gorengan berlebihan secara terus-menerus.
- Memicu penyakit tekanan darah tinggi. Sama seperti penyakit jantung, darah tinggi juga disebabkan oleh kadar kolestrol yang sangat tinggi.
- Gatal – gatal pada tenggorokan. Gatal – gatal pada tenggorokan ini disebabkan oleh senyawa akreolin yang terbentuk oleh pengendapan minyak goreng tersebut.
- Batuk – batuk. Minyak yang kotor dapat menyebabkan infeksi pada saluran tengorokan hingga menyebabkan batuk kronis.
- Kanker Merupakan efek terparah yang diperoleh bila mengkonsumsi gorengan yang minyaknya jarang atau hampir tidak pernah diganti secara berlebihan. Resiko terkena kanker akan meningkat dibandingkan yang tidak mengkonsumsi gorengan.
- Diabetes, Salah satu penyebab diabetes adalah minyak goreng yang digunakan berkali kali karena mengandung kolesterol yang semakin tinggi.
Upaya Menurunkan Risiko Konsumsi Gorengan
Untuk mengurangi risiko buruk konsumsi gorengan, cara terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan mengganti minyak trans atau minyak yang telah mengalami hidrogenasi dengan jenis minyak yang lebih sehat seperti minyak zaitun, kanola, jagung, biji bunga matahari dan minyak wijen.
Agar minyak tidak menyerap ke dalam makanan yang digoreng, disarankan untuk menggoreng makanan pada suhu 176-1900C. Jika suhu menggoreng berada di bawah suhu tersebut, minyak dapat meresap ke dalam makanan. Sebaliknya, jika suhu terlalu tinggi, makanan akan menjadi terlalu kering dan minyak juga dapat teroksidasi.
Adapun cara lain yang bisa dilakukan dalam meminimalisir proses menggoreng makanan adalah dengan memanggang makanan menggunakan oven. Sebelum memanggang daging, oleskan minyak zaitun, sehingga daging akan menjadi lebih renyah saat dikonsumsi.
Hal yang tak kalah penting dalam meminimalisir dampak buruk dari makanan yang digoreng adalah menghindari penggunaan minyak secara berulang. Lebih disarankan, minyak hanya digunakan sekali pakai dalam menggoreng. Agar makanan yang telah digoreng tidak terlalu berminyak, disarankan pula untuk menggunakan tisu kertas agar minyak yang berlebih dapat diserap.
Jika Anda ingin mengonsumsi gorengan, sebaiknya membuat sendiri di rumah, dibandingkan membelinya. Gorengan yang dibuat di rumah cenderung lebih sehat karena Anda dapat dengan bijak memilih minyak serta cara menggorengnya.
Baca Juga :
Komentar
Posting Komentar