Pebisnis Sale Pisang Ini Sukses Raup Untung Hingga 200 Juta Per Bulan
Pebisnis Sale Pisang Ini Sukses Raup Untung Hingga 200 Juta Per Bulan – Camilan Nusantara
Sale pisang adalah makanan tradisional berbahan buah pisang
yang telah diawetkan dengan cara dikeringkan atau dipanggang, orang Bugis
menyebutnya dempo otti/loka. Tentu setelah diawetkan rasanya tidak lagi seenak
buah pisang segar, rasanya kadang berganti jadi manis-manis diselipi rasa kecut
bahkan kadang ada bagian tertentu yang pahit. Warna coklat kehitaman, baunyapun
tidaklah sedap, kadang mengundang lalat untuk hinggap.
Itulah citarasa dan tampilan sale pisang yang kita kenal
selama ini, tapi itu dulu, sekarang sudah berbeda. Di tangan Ricky Ricarvy
Irawan, tampilan dan cita rasa sale pisang itu kini berubah. Tampilannya lebih
cantik, mengundang selera makan, aromanya pun kian harum, digigit terasa gurih
kenyal dan yang paling penting adalah rasanya yang bikin ketagihan. Sale pisang
buatan pemuda asli Bandung ini kini memiliki dua belas aneka rasa unik.
Diantaranya; Sale Pisang Basah, Sale Pisang Strawberry, Sale Pisang Original,
Sale Pisang Oreo, Sale Pisang Keju, Sale Pisang Coklat.
Inovasi terhadap sale pisang bukanlah hal baru bagi pria
yang hanya berijazah SMP ini. Bersama ibu dan saudaranya, ia telah menjalani
bisnis jualan sale pisang ini sejak tahun 1997. Pria yang akrab dipanggil Ricky
ini bercerita jika mereka mengawalinya dengan berjualan sale di emperan
terminal Leuwi Panjang Bandung, meski saat itu produk utamanya adalah Tempe
Goreng atau Kripik Tempe. Setelah lama ikut membesarkan bisnis keluarga, Ricky
akhirnya memutuskan untuk membuka usaha sendiri yang kemudian diberi nama
RatuSnack. Konsepnya sederhana, ingin membuat sebuah gerai yang menawarkan
berbagai makanan tradisional Indonesia yang telah diberi sentuhan inovasi dan
tampil lebih hygienist lengkap dengan kemasan yang berkelas.
“Makanan tradisional yang kering seperti sale, kripik tempe,
dodol dan sejenisnya menjadi pilihan saya. Makanan jenis ini tidaklah mudah
basi, masa kadaluarsanya panjanga, sehingga resikonya tidaklah besar” inilah
alasan Ricky kenapa lebih menekuni bisnis oleh-oleh kering seperti ini. Tidak mengikuti
trend oleh-oleh di Bandung saat ini yang menawarkan berbagai makanan basah
seperti roti-rotian atau minuman yang masa kadaluarsanya paling tinggi 4 hari.
Saat ini, Ricky telah membuka tiga gerai, semuanya terletak
di Jalan Raya Cihampelas Kota Bandung. Di masing-masing gerai tersebut tersedia
sale dengan 12 jenis tadi, juga tersedia kripik tempe dengan 8 rasa. Selain
sale pisang dan kripik tempe tersedia juga dodol pandan, dodol strawberry,
dodol durian, dodol coklat, wajik, kripik pedas, rengginang, kembang beras,
Cireng Pedas, Batagor Kering, Seblak Daun Jeruk, Gurilem dan aneka snack
lainnya. Hampir seperempat dari semua jenis jajanan yang ditawarkan adalah
hasil produksi dan kreasi inovasi dari tangan dingin Ricky.
Sale Pisang Oreo adalah produk andalan RatuSnack,
penjualannya kini sedang meroket. Sale ini adalah kreasi dari Ricky dengan
memberi taburan remah halus biscuit oreo dipermukaan sale lalu ditambah topping
kembang gula diatasnya. Kedepan RatuSnack akan mengeluarkan empat kreasi
barunya yakni; Sale Pisang Green Tea, Rainbow Sale Pisang, Ice Cream Sale
Pisang, Kids Sale. Selain citarasa dan aroma yang menarik, kemasan sale pisang
RatuSnack juga sangat unik. Pembukus plastik transparan dicetak dengan sentuhan
desain grafis yang dominan warna gelap, terutama hitam dan putih. Melawan pakem
kemasan selama ini yang biasanya cerah dan meriah. “Inilah brand saya sekaligus
differentiation produk saya dibanding produk lain, warna gelap ini memang tidak
populer apalagi di Bandung yang terkenal modis dan ceria” tutur Bapak dari satu
anak ini.
Agar usaha kreasi jajanan tradisionalnya tetap berjalan dari
generasi ke generasi, Ricky mengaku sedang mempersiapakan sebuah kegiatan yang
sifatnya memberi edukasi pada masyarakat. “Rencananya kami akan membuka
workshop sale pisang bagi anak-anak TK di seputaran kota Bandung. Nantinya para
anak-anak itu akan belajar bagaimana membuat sale pisang, memberi citarasa,
bagaimana memanggang, memberi topping hingga bagaimana mengemas sale pisang itu
sendiri”
Berkat inovasi dan kreasi tiada henti dari pria lulusan SMPN
13 Bandung ini, RatuSnack mampu meraup omzet 200 juta tiap bulannya.
Masing-masing produk RatuSnack dibandrol dengan harga antara Rp. 5.000 hingga
20.000 rupiah. Khusus untuk sale pisang, pengunjung dapat mencampur berbagai
macam rasa sale pisang dalam satu kemasan, masing-masing pilihan rasa dibandrol
hanya Rp. 17.000 per seperempat kilonya, jadi satu kilo seharga Rp. 68.000.
Bandingkan dengan sale tanpa sentuhan kreasi dan inovasi paling banter hanya
dihargai hanya Rp. 30.000 per kilonya. Kedepannya, Pria kelahiran Bandung tahun
1987 ini berharap akan berbagi mitra di beberapa kota di Jawa dan luar Jawa.
Baca Juga :
Komentar
Posting Komentar