Ingin Tahu Proses Pembuatan Tempe? Simak Ulasan Berikut!
Ingin Tahu Proses Pembuatan Tempe? Simak Ulasan Berikut! – CAMILAN NUSANTARA
Tempe merupakan bahan makanan tradisional sebagian
masyarakat Indonesia. Pada mulanya tempe dianggap sebagai bahan makanan
masyarakat menengah ke bawah. Namun setelah mengetahui manfaatnya untuk
kesehatan, orang beralih menjadikan tempe sebagai alternatif pengganti daging
yang cukup mahal harganya. Konon kabarnya, tempe sudah mulai dikenal dan
digemari di seluruh penjuru dunia. Di Indonesia, jenis tempe yang sangat
terkenal adalah tempe dari bahan dasar kedele. Dengan mempelajari cara membuat
tempe secara sederhana diharapkan dapat dicoba dan dipraktikkan oleh anak
sekolah di tingkat sekolah menengah pertama dan menengah atas. Bagi masyarakat
luas, proses membuat tempe diharapkan dapat bernilai ekonomi dan menciptakan
lowongan kerja baru.
Pembuatan tempe merupakan produk bioteknologi konvensional
yang memanfaatkan mikroorganisme seperti jamur dan bakteri. Tempe yang kita
kenal sehari-hari merupakan hasil fermentasi kacang kedelai. Agen biologi yang
berperan dalam proses fermentasi adalah jamur rhizopus oligosporus. Jamur ini
menghasilkan enzim protease yang dapat menguraikan protein yang ada pada biji
kedelai.
Pada dasarnya, fermentasi pada tempe adalah proses
menumbuhkan spora jamur rhizopus oligosporus pada biji kedelai. Jamur ini dalam
pertumbuhannya akan membentuk benang-benang hifa yang mengikat biji kedelai
satu dengan yang lainnya. Ikatan biji kedelai yang membentuk suatu massa yang
kompak ini disebut dengan tempe. Berikut Proses Pembuatan Tempe yang bisa anda
coba di rumah.
Alat dan bahan yang dibutuhkan :
- Kompor
- Panci
- Langseng
- Tampah
- Kipas
- Pembungkus
- Kedelai
- Ragi tempe
- Tepung tapioka
- Air
Proses pembuatan tempe :
- Bersihkan kedelai dari sampah dan batu, kemudian cuci dengan air.
- Simpan dalam panci, tuangkan air mendidih sehingga semua biji kedelai terendam air dan biarkan selama 12 jam
- Cuci kembali dengan air dingin dan aduk –aduk dengan tangan sampai semua kulit kedelai terkelupas dan bijinya terbelah.
- Buang kulit yang terkelupas
- Kedelai yang sudah bersih dikukus dalam langseng sekitar 30 menit sampai terlihat empuk. Kemudian tebarkan dalam tampah yang bersih dan kering
- Tambahkan tepung tapioka 1 sendok makan untuk 1 kg kedelai dan aduk sampai rata.
- Kipas sampai suhu kamar sekitar 30 derajat Celcius
- Taburkan serbuk ragi tempe (rhizopus oligosporus) sesuai kebutuhan, yaitu 10 gr /kg kedelai.
- Kemas dengan pembungkus sesuai keinginan, dengan daun pisang atau plastik setebal 2-3 cm.
- Bila dengan plastik, tusuk-tusuk plastick dengan jarum hingga merata.
- Simpan dan susun posisinya pada permukaan datar, lapisi bagian atasnya dengan daun atau karbon.
- Inkubasi pada suhu kamar selama 2 sampai 3 kali selama 24 jam.
Tempe yang sudah mengalami fermentasi kadang-kadang berbau
amoniak karena sudah mengalami pembusukan. Mengapa ini terjadi? Tidak hanya
jamur rhizopus oligosporus yang terlibat dalam fermentasi. Mungkin ada jenis
mikroba atau jamur lain yang ikut campur dalam proses pembuatan tempe. Ikut campurnya jamur lain terlihat pada warna
putih kehitaman diakhir pertumbuhan jamur tempe ini. Spora-spora baru yang
bermunculan menunjukkan adanya pembusukan dan berbau amoniak. Makanya, dalam
fermentasi tempe perlu diperhatikan kebersihan dan kemurnian bibit yang
digunakan.
Baca Juga :
Komentar
Posting Komentar