Mengetahui Lebih Dalam Mengenai Jenis Kopi Di Dunia

Mengetahui Lebih Dalam Mengenai Jenis Kopi Di Dunia – Camilan Nusantara


Bagi anda para pecinta minuman kopi, mungkin tidak lengkap rasanya jika anda belum mengetahui jenis-jenis kopi secara umum yang dapat ditemukan di Indonesia maupun di dunia. Pada dasarnya terdapat 3 jenis kopi yang bisa kita jumpai, yaitu: Kopi Arabika (Arabica coffee), Kopi Robusta (Coffee Cannephora), dan Liberika.

Dari ke tiga jenis kopi tersebut, banyak penggemar kopi yang setuju bahwa kopi Arabika merupakan pemenang atau kopi yang memiliki citarasa yang paling enak diantara yang lainnya. Di Indonesia sendiri terdapat banyak jenis kopi Arabika, yaitu Arabika Kopi Gayo dari Aceh, Arabika Kintamani dari Bali, Arabika Mandailing dari Sumatera Utara, Arabika Kalosi dari Toraja, Arabika Flores dari Bajawa, Arabika Wamena dari Papua. Sedangkan satu jenis kopi Arabica lainnya yang termasuk langka yakni Kopi Luwak, yang merupakan salah satu Kopi khas Indonesia.  Berikut 3 varietas kopi di dunia.

1. Arabika
Jenis kopi arabika adalah kopi pertama yang ditemukan di Ethiopia, kemudian oleh bangsa Arab disebarkan ke penjuru dunia. Oleh karena peran bangsa Arab itulah maka nama diberi nama ilmiah Coffea arabica.

Arabika adalah yang paling populer sejagat raya. Sekitar 70% perdagangan kopi di dunia didominasi oleh arabika, sisanya adalah robusta, liberika, dan jenis kopi lainnya. Harganya pun lebih mahal karena perawatan dan pembudidayaan tanamannya tidak mudah.

Ciri khas arabika adalah warna seduhan yang tidak terlalu kental. Selain itu, tingkat keasamannya lebih tinggi daripada kafein yang dikandungnya. Jenis ini adalah yang paling diminati orang-orang karena bisa melahirkan beberapa varietas dengan aroma yang unik dan berbeda-beda. Dibandingkan dengan jenis-jenis kopi lainnya, Arabika memiliki aroma yang lebih wangi. Dua varietas kopi arabika yang terkenal dan menjadi induk dari varietas-varietas yang tersebar di penjuru dunia adalah Typica dan Bourbon.
2. Robusta atau Canephora
Jika diklasifikasikan berdasarkan taksonominya, sebenarnya kopi robusta adalah salah satu subspesies Coffea canephora, yaitu Coffea canephora var. Robusta. Setidaknya ada dua varietas utama Coffea canephora, yaitu robusta dan nganda. Namun, oleh karena sebagian besar jenis kopi canephora yang ditanam adalah varietas robusta, nama robusta pun digunakan secara umum untuk menyebut canephora.

Nama robusta diambil dari kata robust yang berarti kuat. Meski tanaman ini lebih tahan hama serta mudah perawatannya, kualitas buahnya lebih rendah dibanding arabika. Harganya pun relatif lebih murah. Indonesia sendiri termasuk penghasil kopi robusta terbesar setelah Vietnam dan Brazil. Lebih dari 80% produksi kopi Indonesia adalah robusta.

Menurut sejarah, robusta didatangkan ke Indonesia oleh Belanda untuk menggantikan produksi arabika yang pada masa itu terserang hama karat daun. Robusta hadir dengan ketahanan yang lebih baik terhadap hama.

Aroma robusta kuat, kasar, dan cenderung earthy dan nutty. Rasanya pun lebih pahit dibanding dengan jenis-jenis kopi lainnya. Hal ini membuatnya sangat cocok dijadikan minuman dengan campuran bahan lain seperti susu dan cokelat karena rasa kopinya tidak akan kalah.

Robusta tidak seperti arabika yang banyak dikembangkan sehingga varietasnya pun hanya sedikit. Namun, ada beberapa varietas yang lahir dari persilangan antara robusta dan arabika. Persilangan tersebut diharapkan menghasilkan tanaman yang beraroma arabika tapi punya daya tahan sekuat robusta. Hasil dari persilangan yang melibatkan dua jenis ini sering pula disebut dengan varietas hibrida. Varietas hasil persilangan arabika dengan robusta yang popular adalah Timor dan Catimor.
3. Liberika

Penikmat awam mungkin sudah cukup mengenal jenis kopi robusta dan arabika beserta karakternya masing-masing. Sebenarnya, ada satu lagi yang jenis kopi yang diproduksi dan jadi komoditas di dunia, yaitu Coffea liberica atau kopi liberika.

Ukuran buah liberika lebih besar dibanding arabika dan robusta. Namun, setelah proses penjemuran, bobot buah keringnya hanya 10% dari bobot basahnya. Penyusutan bobot tersebut tentu kurang disukai oleh para petani karena ongkos panen menjadi lebih mahal, sehingga produksinya tidak seramai arabika dan robusta. Oleh karenanya, tingkat produksi liberika adalah yang paling rendah dari jenis lainnya, hanya sekitar 1-2% dari produksi kopi dunia.

Jenis-Jenis Kopi Indonesia yang Mendunia
 
1. Gayo
Kopi gayo ditanam di Tanah Gayo, sebuah wilayah berupa dataran tinggi di Aceh Tengah, Sumatra. Perkebunan kopinya berada di bukit-bukit yang mengelilingi Kota Takengon dan Danau Tawar. Tanah di daerah ini dipercaya sangat subur sehingga menghasilkan kopi-kopi dengan cita rasa yang kaya.

2. Sidikalang
Sidikalang merupakan salah satu daerah di Sumatra yang merupakan penghasil kopi Indonesia yang terkenal. Namanya mungkin sudah tidak asing lagi bagi para pecinta single origin coffee. Selain dikenal sebagai single origin, kopi ini juga dikenal sebagai salah satu varietas kopi arabika.

3. Mandailing
Kopi Mandailing adalah salah satu jenis kopi arabika yang ditanam di Kabupaten Mandailing Natal, tepatnya di pegunungan Bukit Barisan, Sumatra Utara. Daerah penghasil kopi Indonesia ini sudah beroperasi sejak tahun 1800-an, bermula dari Sistem Tanam Paksa yang dilancarkan oleh Pemerintah Hindia Belanda.

4. Java Preanger
Kopi java preanger ini kerap disebut pula dengan kopi priangan dan kopi malabar. Java preanger ini merupakan kopi pertama di Indonesia yang didatangkan oleh Belanda atau VOC. Pertama kali ditanam di Batavia (sekarang Jakarta), kemudian dibudidayakan secara lebih luas di Priangan, Jawa Barat.

5. Bali Kintamani
Selain pariwisata, Bali juga memiliki daya tarik soal perkopian di mata dunia. Daerah utama penghasil kopi di Bali berada di Kintamani, Kabupaten Bangli. Para petani kopi di perkebunan Kintamani menggunakan sistem pertanian tradisional subak abian. Sistem tradisional tersebut memegang teguh filosofi Hindu, Tri Hita Karana. Filosofi ini mengajarkan tentang keharmonisan hubungan dengan alam dan mengurangi penggunaan agrokimia sehingga kopinya organik.

6. Toraja
Tidak hanya terkenal dengan ritus dan budaya tradisionalnya saja, Toraja juga terkenal dengan kopinya. Kopi-kopi dari perkebunan di Toraja terkenal nikmat dan memiliki tingkat keasaman yang relatif tinggi.

7. Flores Bajawa
Salah satu daerah di Pulau Flores yang terkenal dengan kopinya adalah Bajawa, sebuah kota di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Jenis kopi yang ditanam di Bajawa adalah arabika.

8. Papua Wamena
Kopi wamena ditanam di perkebunan yang terletak di sepanjang Lembah Baliem. Lembah tersebut letaknya berada di sisi timur Gunung Jayawijaya dan mengelilingi Kota Wamena. Cita rasa kopi wamena ini tidak kalah dengan jenis-jenis kopi nusantara lainnya.

Baca Juga :

Komentar

Postingan Populer

Distributor Snack Curah Harga Grosir

Distributor Keripik Ceker di Surabaya

Snack Curah Murah Surabaya