Tahukah Kamu Sebenarnya Belut Termasuk Bangsa Ikan
Tahukah Kamu Sebenarnya Belut Termasuk Bangsa Ikan – Camilan
Nusantara
Kebanyakan orang mengetahui belut adalah hewan yang
menyerupai ular. Sebenarnya untuk hewan ini memiliki beberapa jenis. Dimana
belut atau swamp ells belut, Sebagian masyarakat di indonesia seringkali
dianggap sebagai hewan yang menjijikkan. Bukan hanya karena belut hidup di
lumpur pada perairan yang tergenangi seperti sawah dan rawa-rawa. Bagi sebagian
orang yang baru pertamakali melihat belut ini akan mengira binatang jenis ular.
Namun untuk hewan belut ini tidak bersisik atau tidak memiliki sisik sama
sekali.
Belut juga sering kali digolongkan ke dalam bangsa ikan
karena ciri-cirinya, contoh yang paling menonjol, seperti bangsa ikan adalah
mempunyai insang dan bergantung pada air. Sekalipun belut dapat bertahan hidup
di dalam tanah becek atau lumpur tanpa air, bahkan sawah yang mengering, namum
dalam bereproduksi belut tetap membutuhkan air. Pemijahan belut hanya akan
terjadi selama musim hujan atau pada lingkungan yang mempunyai air.
Belut juga dapat hidup di danau atau rawa-rawa yang tidak
memiliki lumpur sekalipun, sehingga belut dapat dipelihara, seperti di dalam
kolam, bak, akuarium, maupun dalam wadah lainnya, yang tanpa memiliki lumpur
sebagaimana pemeliharaan ikan lainnya. Informasi ini memperjelas bahwa belut
adalah ikan. jadi tidak ada hubungan antara belut dan ular, sekalipun tubuh
kedua hewan tersebut, antara belut dan ular sangat mirip. akan tetapi kedua
hewan ini berasal dari bangsa yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis belut
yang perlu anda ketahui.
1. Belut Sawah (Monopterus albus)
Belut sawah biasanya sering sekali kita jumpai disekitar
area persawahan atau sering juga kita jumpai di sekitaran tempat tinggal kita,
belut sawah memiliki cir-ciri seperti berikut:
Warna kulit pada belut sawah lebih cerah dan memiliki
panjang tubuh bisa mencapai hingga 45-50 cm ketika dewasa bobotnya bisa
mencapai antara 200-300 gr/ekor, habitat hidup di area persawahan gerakan lincah
dan sensitif terhadap getaran/gerakan makhluk lain. pada bagian kepala belut
sawah lebih runcing dibandingkan ikan sidat.
Bentuk ekor lancip, bentuk mata lebih kecil Termasuk hewan
hermaprodit (dapat berganti kelamin) Induk betina (siap kawin) pada saat umur
dibawah 10 bulan dengan panjang 20–30 cm dan bobot 20 – 30 ekor/kg Induk jantan
(siap kawain) pada umur diatas 10 bulan dengan panjang 35 – 45 cm dan bobot 4 –
8 ekor/kg. Memiliki tekstur daging yang lembut serta memiliki rasa yang sangat
enak dan gurih, selain itu juga belut sawah memiliki gizi yang tinggi.
Belut sawah termasuk kedalam jenis ikan air tawar yang dapat
dibudidayakan dengan mudah.
2. Belut Rawa (Synbrancus bengalensis)
Belut Rawa atau (Synbrancus Benglensis Mclell) adalah salah
satu jenis belut yang banyak dikenal dan dijumpai di Indonesia. Berbeda dengan
belut sawah yang banyak dijumpai di media yang banyak lumpur seperti di
sawah-sawah dan diselokan kecil berlumpur, maka belut rawa adalah jenis belut
yang banyak dijumpai di habitanya yang mengandung air, seperti gambut dan
sedikit memiliki lumpur. dikarena ketinggian air rawa lebih tinggi dibandingkan
di sawah, maka belut rawa memiliki badan yang lebih panjang dibandingkan dengan
belut sawah.
untuk ukuran tubuh belut sawah memiliki perebandingan antara
1:30 dibandigkan dengan ukuran tubuh belut sawah yang hanya 1:20, maka tubuh
belut rawa akan kelihatan lebih ramping dibandingkan dengan tubuh belut sawah
dengan ukuran diameter yang sama. untuk usia dewasa belut rawa juga lebih pajang
dibandingka dengan belut sawah, yaitu mencapai 4 hingga lima bulan. hal ini di
karenakan, belut sawah menyesuaikan diri dengan habitatnya yang akan mengalami
kekeringan pada musim kemarau atau musim panen padi. Sedangkan belut rawa tidak
perlu menyesuaikan dengan kondisi lingkungan rawa yang biasanya air selalu
berlimpah.itu di karena habitat belut rawa lebih banyak di air dari pada hidup
di lumpur, maka belut rawa lebih memungkinkan untuk dibudidayakan di air bening
tanpa memerlukan/menggunakan lumpur.
Ciri-ciri Fisik:
jika kita lihat dari fisik, belut rawa hampir tidak berbeda
dengan belut sawah, namun ada beberapa perbedaan antara lain:
1. bisa kita lihat pada warnanya yang lebih gelap, yaitu:
kulit punggung coklat tua sampai kehitam-hitaman, warna kulit perut putih
2. memiliki tubuh yang lebih panjang, perbandingan diameter
dan panjang 1:30
3. dan lebih besar, saat mencapai pada usia dewasa 4-6 bulan
Belut rawa banyak dijumpai pada rawa-rawa air tawar. di
daerah Sumatera bagian timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan
Kalimantan Selatan
3. Belut Muara (Macrotema caligans)
Ciri-ciri belut rawa memiliki warna kulit coklat pucat dan
panjang tubuh bisa mencapai 60-70 cm ketika dewasa belut rawa bobotnya bisa
mencapai hingga 250 – 400 gr/ekor untuk habitat sendiri hidup di area muara
atau tambak dekat laut gerakan lambat namun sangat kuat. Bagian kepala seperti
ujung terompet bentuk ekor seperti pedang, bentuk mata lebih kecil dari sidat
serta memiliki bau lebih amis yang mencolok serta memiliki tekstur daging yang
kasar jika di bandingkan dengan belut sawah. serta memiliki gizi yang tinggi,
dan memiliki rasa yang enak,gurih.
4. Belut Laut atau sidat (Anguilla sp)
Sampai dengan saat ini belum ditemukan pembudidaya belut
jenis ini. Sidat adalah sejenis ikan yang menyerupai ular dan belut, umumnya
sidat banyak hidup dilaut, akan tetapi ada pula sidat yang hidup diair tawar
yaitu Anguilla sp.
Ciri-ciri ikan sidat:
sidat memiliki bentuk tubuh yang panjang seperti belut namun
lebih pipih memiliki 2 sirip di dekat kepala Bentuk ekor lebar, Bentuk kepala
seperti ular Habitatnya biasanya hidup diair tawar (angguilla sp), sungai besar
dan kali. Tekstur daging yang sangat lembut dibanding belut.l dan Permukaan
kulit sangat halus dibanding belut.
Memiliki kemampuan hidup lebih tinggi dari belut. Tubuhnya
sangat licin dan lembut Bobot tubuh bisa mencapai 500 gr lebih/ekor
Bereproduksi dilautan dan setelah menjadi larva (eel glass) bergerak menuju
perairan tawar sampai siap bereproduksi baru kembali keberbau
Baca Juga :
Komentar
Posting Komentar