Mengenal Kacang Koro Padang

Mengenal Kacang Koro Padang - CAMILAN NUSANTARA


Jika Anda penggemar camilan dari polong-polongan, sudah pasti Anda familiar dengan rasa nikmat dan gurih kacang koro. Jenis kacang yang satu ini memang cukup populer dijadikan makanan ringan atau camilan saat bersantai. Kacang dengan nama latin Canavalia ini pada dasarnya ternagi lagi ke dalam beberapa varian atau jenis. Di Indonesia sendiri, ada 3 jenis kacang koro yang populer dikonsumsi dan dimanfaatkan. Varian tersebut antara lain Canavalia gladiata atau kacang koro pedang, Mucuna prurien atau kacang koro benguk, dan kacang koro kecipir atau Psophocarpus tetragonolobus. Ketiga bahan baku ini lazim digunakan dalam berbagai bidang termasuk sebagai salah satu alternatif pengganti kedelai dalam pembuatan tempe dan juga tahu. Selain sama-sama berkerabat dalam lingkup fabaceae atau polong-polongan, pada faktanya kandungan gizi koro juga hampir serupa dengan kedelai. Jadi, kacang koro merupakan alternatif terbaik. Terlebih harganya cukup murah jika dibanding kedelai.

Klasifikasi Kacang Koro

Dalam dunia taksonomi, kacang koro diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (tumbuhan). 
Subkingdom : Tracheobionta (tumbuhan yang berpembuluh). 
Superdivisio : Spermatophyta (tumbuhan yang menghasilkan biji). 
Divisio : magnoliophyta (tumbuhan dengan bunga). 
Kelas : Magnoliopsida (tumbuhan berkeping dua / dikotil). 
Sub-kelas : Rosidae. 
Ordo : Fabales. 
Familia : Fabaceae (suku polong-polongan). 
Genus : Canavalia. 
Spesies : Canavalia gladiata (Jack.) DC., Canavalia ensiformis ( L.) DC., Mucuna prurien, dll

Di antara spesies atau jenis kacang koro, jenis Canavalia gladiata (Jack.) DC. atau kacang koro pedang yang paling banyak digunakan dan dimanfaatkan. Hal ini dikarenakan kandungan gizi-nya yang jauh lebih lengkap dan khusus di Indonesia, jenis kacang koro inilah yang paling mudah ditemukan. 

Pada dasarnya, kacang koro memang disinyalir berasal dari benua Asia juga Afrika. pada mulanya kacang ini secara besar-besaran ditanam khususnya di wilayah Asia Selatan juga Tenggara. Negara tersebut antara lain Myanmar, Indo-China, Sri Lanka, India dan lain-lain. Meski demikian, secara aktual, kacang koro pedang telah ternaturalisasi dan kini juga dengan mudah dijumpai di Indonesia. Tanaman koro pedang sendiri merupakan tanaman pemanjat tahunan dimana proses pertumbuhannya tidak memakan waktu lama dan dilengkapi dengan batang kayu dengan panjang maksimal 10 meter. Kacang koro berdaun tiga dengan bentuk membundar seperti telur, lancip dan memiliki bulu halus jarang pada kedua sisinya. Adapun bunganya serupa tandan di ketiak dan terkeluk balik dengan warna putih. Sementara itu buahnya berupa polongan dengan bentuk lonjong memita, ujungnya cenderung lebar dan dalam kondisi tertentu melengkung. Biji dalam polongan kacang koro memiliki bentuk lonjong dengan warna variatif yakni merah muda, merah, merah kecoklatan dan bahkan hitam pekat. Namun dalam kondisi tertentu, warna biji ini tak jarang dijumpai yang berwarna putih bersih.

Nama lain koro pedang adalah kara adalah kara parasman. Di Jawa Tengah, kara pedang dikenal dengan nama koro bedog, koro bendo, koro loke, koro gogok, koro wedhung, dan koro kaji. Di Jawa Barat, kara pedang dikenal dengan nama kaos bakol, dan dalam bahasa Inggris disebut Sword Jack Bean. 

MANFAAT KACANG KORO PEDANG 

Kara pedang digunakan sebagai sayuran, makanan hewan dan pupuk hijau. Polong muda yang masih hijau digunakan sebagai bahan makanan di Asia tropis, sebagai sayuran hijau yang direbus mirip dengan buncis ( Phaseolus vulgaris L.). Polong yang sudah dewasa tetapi masih segar dan berwarna hijau juga dikonsumsi sebagai sayuran. Bunga dan daun muda digunakan dalam mengukus sebagai perasa. Di Jawa kara pedang digunakan sebagai penutup tanaman yang berjangka waktu pendek dan sebagai pupuk hijau. Kadang-kadang digunakan sebagai makanan hewan tetapi lebih sedikit dibanding dengan kara parang ( Canavalia ensiformis ( L.) DC.). Biji merah muda kadang-kadang digunakan sebagai obat tradisional Cina. Urease yang diekstrak dari kara pedang digunakan dalam analisis laboratorium

Selain itu kacang koro pedang juga dimanfaatkan untuk membuat tahu dan tempe. Koro pedang digunakan sebagai pengganti kedelai, karena selain harganya jauh lebih murah dibanding kedelai, dan penanaman kacang koro padang ini sangat mudah, Selain itu koro pedang memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dengan kedelai, yaitu:
  • Memiliki kandungan zat gizi yang tinggi antara lain : protein, lemak, dan mineral. Selain itu kara pedang juga memiliki serat yang dapat digunakan sebagai dietary fiber.
  • Memiliki kandungan nir gizi, diantaranya Lectin, dan Canavanine. Selain itu biji kacang koro pedang memiliki bau yang kuat, dan bersifat racun.
  • Kandungan nir gizi ini dapat diatasi dengan perendaman, penghancuran, pemanasan, dan dapat juga dengan fermentasi.
  • Dapat dimanfaatkan sebagai sayur, pengganti kedelai untuk produk tempe, tahu, dan juga kecap.



Baca Juga :

Komentar

Postingan Populer

Distributor Snack Curah Harga Grosir

Distributor Keripik Ceker di Surabaya

Snack Curah Murah Surabaya