6 Langkah Membuka Usaha Jual Snack Yang Setiap ORANG Dapat Melakukan
Gak mempunyai modal finansial sama sekali? Bisa!
Gak memiliki modal pengalaman & ilmu kewirausahaan sama sekali? Bisa!
Belum memiliki kenalan atau network yang dapat menolong dalam berbisnis? tak jadi masalah!
1. Mulai dengan kerangka berpikir berdagang atau berjualan product snack dari orang lain
Kalau bilang bisnis, ngomongin startup, atau jadi entrepreneur, yang ada di fikiran sebagian besar kita (karena aku dahulu begitu) adalah: bikin product sendiri yang keren, memiliki kantor/PT sendiri, memiliki keahlian teknis dalam melayani klien, & sejenisnya. Padahal cara berpikir mengawali usaha seperti contoh di atas salah. Aku amat tertampar oleh teman-teman yang membuka usaha dagang/berjualan product snack curah dari orang lain, padahal berdagang tidak lain ialah bisnis, dengan metode yang paling sederhana : ambil barang dari supplier snack curah, tambahkan keuntungan, jual lagi. Saking sederhananya, cara ini dapat dilaksanakan oleh orang yang belum memiliki modal duit banyak, belum memiliki ilmu/pengalaman bisnis snack, dan belum ada network bisnis. Saya tekankan: jika kamu merasa pengetahuan/ilmu usaha kamu masih sedikit, lebih baik bikin usaha berdagang snack dulu aja, dan ikuti langkah selanjutnya yang didasarkan kerangka berpikir membuka usaha dengan berjualan atau berdagang product snack orang lain. Bagaimana kalau mau bikin product snack curah sendiri? Nanti saja jika telah jago berbisnis.
2. Observasi sekeliling kita, tentukan pasarnya & cari tau apa kebutuhan mereka?
Langkah berikutnya yaitu mengawali dari market atau pasar, atau siapa yang kita targetkan bisa melakukan pembelian product snack curah kita. Tak usah mulai dari “produk apa yang bagus ya” tetapi awalilah dari “siapa ingin beli product snack kita“. Product snack bagus tetapi nggak ada yang beli, percuma toh?
Di langkah ini kita tinggal survey sekeliling kita, lantas lihat kecenderungan mereka dalam memenuhi keperluan snack masyarakat sekitar kita. Paling gampang ya memang lingkungan paling dekat kita, contohnya di sekitar kantor, pasti kita tau jika teman-teman kita di kantor ingin banget beli snack tetapi malas keluar kantor. Atau kita memiliki kelompok ‘gosip’ di BBM/WhatsApp isinya yang mereka suka belanja jajanan tertentu. Berarti, sasaran market kita yaitu banyak orang kantoran, dengan masalah/kebutuhan makanan ringan / cemilan buat teman kerja.
3. Cari supplier snack curah, lantas tes market dengan mendagangkan beragam product snack (atau dari beragam merk snack)
Langkah berikutnya yaitu menelusuri supplier snack curah atau lebih dikenal siapa yang mendagangkan product snack itu buat kita jualkan lagi, bagaimana metode menelusuri supplier? Nggak sulit kok, pakai Google! Cari aja dengan keywords ’reseller snack ‘ atau ‘dropship snack ‘ atau ‘agen snack ‘ atau ‘distributor snack ‘. Di Kaskus sendiri telah ada sub-forumnya : Penawaran Kerjasama, BO, Distribusi, Reseller, dan Agen.
Jika ada sekian banyak varian supplier snack curah buat satu product yang sama/sejenis, kita tinggal membanding-bandingkan aja mana yang meyakinkan, mana yang pelayanannya bagus, dan sebagainya. Dalam mencari supplier snack curah & melakukan pembelian, kita pasti mengalami proses berjualan & berbelanja sekaligus. Jadi, kalau kita masih awam banget dengan cara berjualan/berbisnis termasuk melayani pelanggan, kita bisa meniru cara supplier snack curah dalam berjualan melayani kita sendiri. Kalau bahasanya Pak @andisboediman, kalau mau mulai membuat toko online, mulailah dengan jadi pembeli.
Satu hal yang butuh diperhatikan, tak usah jual satu item product snack curah aja (contoh satu item cemilan atau satu rasa saja), sebab kita belum tahu mana yang diminati pasar. Kita lebih suka berbelanja di toko yang pilihannya komplit bukan?
Beberapa product snack curah dapat dibeli dengan metode dropship, maknanya kita tak usah menyetok barang. Kita tinggal mendagangkan product dari supplier, lantas jika ada konsumen yg mentransfer ke kita, kita baru melakukan pembelian ke supplier. Supplier snack curah nanti mengirimkan langsung barang ke konsumen kita atas nama kita sendiri. Ini menjadikan kita bisa mulai berjualan dengan modal nol sebab tak butuh melakukan pembelian terlebih dulu.
4. Apabila market & produk snack sudah tepat, akan ada repeat buyer/customer, dan kita bisa melihat perilaku mereka, produk snack apa yang paling laris
Jika kita merasa telah melakukan promo produk snack maksimal tetapi nggak ada yang beli, bermakna product tersebut nggak pas buat sasaran market yang kita pilih, atau sasaran marketnya terlampau sempit maka sedikiiiit banget yang ingin beli. Kita dapat merubah sasaran market atau mengganti product snack curah yang kita jual. Tapi jika product yang kita pilih tersebut pas dengan sasaran market yang telah kita tentukan, pasti ada pembelian demi pembelian yang terjadi. Jika kita puas berbelanja di sebuah toko/warung, kita pasti belanja lagi di sana & jadi langganan mereka bukan? Begitu juga di usaha kita, konsentrasi kita haruslah merawat konsumen supaya tetap loyal & melakukan pembelian lagi (jadi repeat buyer/customer). Soalnya, menelusuri konsumen baru tersebut jauh lebih susah dibandingkan dengan melindungi konsumen lama. Setelah ada repeat buyer, kita niscaya dapat tahu pola pembelian mereka bukan? Kita dapat tahu product snack curah apa yang paling mereka sukai, apa komentar mereka terhadap berbagai produk kita, dsb. Nah, sampai level ini, kita dapat mulai memilih, mana di antara berbagai produk snack curah kita yang paling laris & menyumbang pemasaran terbanyak. Kita dapat menghentikan atau mengurangi pemasaran berbagai produk snack yang tak terlalu laku.
5. Konsentrasi di product snack curah yang paling laris & NAIK LEVEL, dari jualan eceran jadi distributor snack (jualan ke reseller)
Saatnya naik kelas, dari jadi reseller jualan eceran ke end user, naik jadi distributor/supplier snack buat jualan ke reseller. Ada perubahan penentuan harga di sini yang menghasilkan laba lebih sedikit per produknya, tetapi secara keseluruhan JAUUH lebih mendatangkan keuntungan untuk kita. Jika harga snack product eceran misalkan Rp 50ribu & kita melakukan pembelian di supplier snack harganya Rp 30ribu, kita bisa dapat laba Rp 20ribu per product. Jika kita telah menjadi distributor snack, harga beli kita dengan cara grosir ke produsen contohnya Rp 20ribu, dan kita jual Rp 30ribu, untungnya menjadi hanya Rp 10ribu per produk. Kalau jualan eceran, katakanlah kita dapat mendagangkan 100 barang per bulan, maknanya laba kita Rp 20ribu x 100 = Rp 2 juta per bulan. Jika kita jual ke reseller snack, dan satu reseller mendagangkan 100 barang per bulan, laba kita menjadi hanya Rp 10ribu x 100 = Rp 1 juta per bulan. Tapii, bagaimana jika kita memiliki 2 reseller snack? menjadi Rp 2 juta per bulan kan? jika 5? jika 10? memiliki reseller ibarat memiliki cabang. Pasar yang dijangkau dapat jauh lebih luas dibandingkan jualan dari satu toko snack aja. Keuntungan lain dari jualan ke reseller yaitu jumlah orang yang kita layani akan berkurang. Pada saat jual eceran, untuk dapet laba Rp 2 juta per bulan, kita mesti melayani sampai 100 orang konsumen (asumsi @ melakukan pembelian dua produk). Tetapi untuk mendapatkan laba Rp 10 juta per bulan, kita hanya butuh melayani 10 orang konsumen (ya para reseller snack itu). Di phase ini, kita mesti melakukan pembelian stock dalam hitungan tidak sedikit (produsen biasanya memiliki syarat minimal pembelian kan). Tetapi kita tak usah takut product snack kita nggak terjual, sebab kita telah survey bahwa produk yang kita stok itu benar-benar produk snack yang paling laris.
6. Ulangi lagi buat jenis product atau market yang baru
Selesai, sampai tahap ini, usaha pemasaran kamu telah dapat berjalan sendiri dengan adanya pegawai yang membantu, dan kamu dapat mengulang langkah ini buat membuka usaha yang baru dengan market yang baru.
distributor snack chiki, distributor makanan ringan kiloan, mencari distributor snack, distributor snack surabaya, agen snack sidoarjo, harga distributor makanan ringan, distributor snack chiki di surabaya, distributor makanan ringan di bekasi
Gak memiliki modal pengalaman & ilmu kewirausahaan sama sekali? Bisa!
Belum memiliki kenalan atau network yang dapat menolong dalam berbisnis? tak jadi masalah!
1. Mulai dengan kerangka berpikir berdagang atau berjualan product snack dari orang lain
Kalau bilang bisnis, ngomongin startup, atau jadi entrepreneur, yang ada di fikiran sebagian besar kita (karena aku dahulu begitu) adalah: bikin product sendiri yang keren, memiliki kantor/PT sendiri, memiliki keahlian teknis dalam melayani klien, & sejenisnya. Padahal cara berpikir mengawali usaha seperti contoh di atas salah. Aku amat tertampar oleh teman-teman yang membuka usaha dagang/berjualan product snack curah dari orang lain, padahal berdagang tidak lain ialah bisnis, dengan metode yang paling sederhana : ambil barang dari supplier snack curah, tambahkan keuntungan, jual lagi. Saking sederhananya, cara ini dapat dilaksanakan oleh orang yang belum memiliki modal duit banyak, belum memiliki ilmu/pengalaman bisnis snack, dan belum ada network bisnis. Saya tekankan: jika kamu merasa pengetahuan/ilmu usaha kamu masih sedikit, lebih baik bikin usaha berdagang snack dulu aja, dan ikuti langkah selanjutnya yang didasarkan kerangka berpikir membuka usaha dengan berjualan atau berdagang product snack orang lain. Bagaimana kalau mau bikin product snack curah sendiri? Nanti saja jika telah jago berbisnis.
2. Observasi sekeliling kita, tentukan pasarnya & cari tau apa kebutuhan mereka?
Langkah berikutnya yaitu mengawali dari market atau pasar, atau siapa yang kita targetkan bisa melakukan pembelian product snack curah kita. Tak usah mulai dari “produk apa yang bagus ya” tetapi awalilah dari “siapa ingin beli product snack kita“. Product snack bagus tetapi nggak ada yang beli, percuma toh?
Di langkah ini kita tinggal survey sekeliling kita, lantas lihat kecenderungan mereka dalam memenuhi keperluan snack masyarakat sekitar kita. Paling gampang ya memang lingkungan paling dekat kita, contohnya di sekitar kantor, pasti kita tau jika teman-teman kita di kantor ingin banget beli snack tetapi malas keluar kantor. Atau kita memiliki kelompok ‘gosip’ di BBM/WhatsApp isinya yang mereka suka belanja jajanan tertentu. Berarti, sasaran market kita yaitu banyak orang kantoran, dengan masalah/kebutuhan makanan ringan / cemilan buat teman kerja.
3. Cari supplier snack curah, lantas tes market dengan mendagangkan beragam product snack (atau dari beragam merk snack)
Langkah berikutnya yaitu menelusuri supplier snack curah atau lebih dikenal siapa yang mendagangkan product snack itu buat kita jualkan lagi, bagaimana metode menelusuri supplier? Nggak sulit kok, pakai Google! Cari aja dengan keywords ’reseller snack ‘ atau ‘dropship snack ‘ atau ‘agen snack ‘ atau ‘distributor snack ‘. Di Kaskus sendiri telah ada sub-forumnya : Penawaran Kerjasama, BO, Distribusi, Reseller, dan Agen.
Jika ada sekian banyak varian supplier snack curah buat satu product yang sama/sejenis, kita tinggal membanding-bandingkan aja mana yang meyakinkan, mana yang pelayanannya bagus, dan sebagainya. Dalam mencari supplier snack curah & melakukan pembelian, kita pasti mengalami proses berjualan & berbelanja sekaligus. Jadi, kalau kita masih awam banget dengan cara berjualan/berbisnis termasuk melayani pelanggan, kita bisa meniru cara supplier snack curah dalam berjualan melayani kita sendiri. Kalau bahasanya Pak @andisboediman, kalau mau mulai membuat toko online, mulailah dengan jadi pembeli.
Satu hal yang butuh diperhatikan, tak usah jual satu item product snack curah aja (contoh satu item cemilan atau satu rasa saja), sebab kita belum tahu mana yang diminati pasar. Kita lebih suka berbelanja di toko yang pilihannya komplit bukan?
Beberapa product snack curah dapat dibeli dengan metode dropship, maknanya kita tak usah menyetok barang. Kita tinggal mendagangkan product dari supplier, lantas jika ada konsumen yg mentransfer ke kita, kita baru melakukan pembelian ke supplier. Supplier snack curah nanti mengirimkan langsung barang ke konsumen kita atas nama kita sendiri. Ini menjadikan kita bisa mulai berjualan dengan modal nol sebab tak butuh melakukan pembelian terlebih dulu.
4. Apabila market & produk snack sudah tepat, akan ada repeat buyer/customer, dan kita bisa melihat perilaku mereka, produk snack apa yang paling laris
Jika kita merasa telah melakukan promo produk snack maksimal tetapi nggak ada yang beli, bermakna product tersebut nggak pas buat sasaran market yang kita pilih, atau sasaran marketnya terlampau sempit maka sedikiiiit banget yang ingin beli. Kita dapat merubah sasaran market atau mengganti product snack curah yang kita jual. Tapi jika product yang kita pilih tersebut pas dengan sasaran market yang telah kita tentukan, pasti ada pembelian demi pembelian yang terjadi. Jika kita puas berbelanja di sebuah toko/warung, kita pasti belanja lagi di sana & jadi langganan mereka bukan? Begitu juga di usaha kita, konsentrasi kita haruslah merawat konsumen supaya tetap loyal & melakukan pembelian lagi (jadi repeat buyer/customer). Soalnya, menelusuri konsumen baru tersebut jauh lebih susah dibandingkan dengan melindungi konsumen lama. Setelah ada repeat buyer, kita niscaya dapat tahu pola pembelian mereka bukan? Kita dapat tahu product snack curah apa yang paling mereka sukai, apa komentar mereka terhadap berbagai produk kita, dsb. Nah, sampai level ini, kita dapat mulai memilih, mana di antara berbagai produk snack curah kita yang paling laris & menyumbang pemasaran terbanyak. Kita dapat menghentikan atau mengurangi pemasaran berbagai produk snack yang tak terlalu laku.
5. Konsentrasi di product snack curah yang paling laris & NAIK LEVEL, dari jualan eceran jadi distributor snack (jualan ke reseller)
Saatnya naik kelas, dari jadi reseller jualan eceran ke end user, naik jadi distributor/supplier snack buat jualan ke reseller. Ada perubahan penentuan harga di sini yang menghasilkan laba lebih sedikit per produknya, tetapi secara keseluruhan JAUUH lebih mendatangkan keuntungan untuk kita. Jika harga snack product eceran misalkan Rp 50ribu & kita melakukan pembelian di supplier snack harganya Rp 30ribu, kita bisa dapat laba Rp 20ribu per product. Jika kita telah menjadi distributor snack, harga beli kita dengan cara grosir ke produsen contohnya Rp 20ribu, dan kita jual Rp 30ribu, untungnya menjadi hanya Rp 10ribu per produk. Kalau jualan eceran, katakanlah kita dapat mendagangkan 100 barang per bulan, maknanya laba kita Rp 20ribu x 100 = Rp 2 juta per bulan. Jika kita jual ke reseller snack, dan satu reseller mendagangkan 100 barang per bulan, laba kita menjadi hanya Rp 10ribu x 100 = Rp 1 juta per bulan. Tapii, bagaimana jika kita memiliki 2 reseller snack? menjadi Rp 2 juta per bulan kan? jika 5? jika 10? memiliki reseller ibarat memiliki cabang. Pasar yang dijangkau dapat jauh lebih luas dibandingkan jualan dari satu toko snack aja. Keuntungan lain dari jualan ke reseller yaitu jumlah orang yang kita layani akan berkurang. Pada saat jual eceran, untuk dapet laba Rp 2 juta per bulan, kita mesti melayani sampai 100 orang konsumen (asumsi @ melakukan pembelian dua produk). Tetapi untuk mendapatkan laba Rp 10 juta per bulan, kita hanya butuh melayani 10 orang konsumen (ya para reseller snack itu). Di phase ini, kita mesti melakukan pembelian stock dalam hitungan tidak sedikit (produsen biasanya memiliki syarat minimal pembelian kan). Tetapi kita tak usah takut product snack kita nggak terjual, sebab kita telah survey bahwa produk yang kita stok itu benar-benar produk snack yang paling laris.
6. Ulangi lagi buat jenis product atau market yang baru
Selesai, sampai tahap ini, usaha pemasaran kamu telah dapat berjalan sendiri dengan adanya pegawai yang membantu, dan kamu dapat mengulang langkah ini buat membuka usaha yang baru dengan market yang baru.
distributor snack chiki, distributor makanan ringan kiloan, mencari distributor snack, distributor snack surabaya, agen snack sidoarjo, harga distributor makanan ringan, distributor snack chiki di surabaya, distributor makanan ringan di bekasi
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus